Subhanalloh..
kurasakan keindahan yang tiada tara
ketika menatap “jibal”-MU yang angkuh
hingga ku ingin menghampirinya.
Alhamdulillah..
masih bisa kutatap keindahannya
kurasakan hembusan anginnya
kuhirup udara segarnya
dengan kelengkapan pancaindra pemberian-MU.
Laa Ilaaha Illalloh..
tiada tanding kecintaanku selama ini
terhadap semua kenikmatanMU
hingga tak pantas ku lalai
pada penghambaan pada-MU.
Allohu Akbar..
entah hasrat apa
yang menggiringku untuk ke sana
padahal kurasakan letih yang sangat
kaki mulai terasa lelah dan hampir pincang
dada berdegub kencang
ku tatap ke atas
jalan semakin menanjak
langkahpun mulai melambat
sekali waktu tersandung batu
melompati lubang atau jalan yang rusak
menyusuri jalan setapak
kiri-kanannya ditumbuhi semak-semak belukar
sisa embun di atas rerumputan tampak seperti kristal-kristal
menguraikan sinar matahari
menatap ke bawah
rerumputan dan semak belukar menghalangi pandangan mata
kulanjutkan langkahku
jalan terus menaik dan bersap-sap
tangan kadang berpegangan pada rumput-rumput atau akar-akar pohon
duri-duri dari semak belukar menempel di celana panjangku
sesekali duri-duri itu mengoyak kulitku
deretan putri malu tumbuh diantara semak belukar
merunduk malu ketika tersentuh lengan dan kakiku.
Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah..
tiada daya dan kekuatan kecuali atas pemberian-MU
akhirnya kelelahanku tergantikan
ketika mencapai puncak keangkuhan
menatap langsung sang surya tanpa halangan apapun
memuji Tangan Kuasa yang Mencipta.
Subhanallah.. Walhamdullillah… Walaa Ilaaha Illallah.. Walloohu Akbar.. Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah..
#denger teman naik, jadi kangen momen ini. Entah kapan teralami lagi….#